July 29, 2008

Bendera Putih

hari ini, 
terbangun di kasur busa empuk, tapi tetap merasa berbaring di atas kasur kapuk gepeng dalam kamar 3x3 meter,
menggigil dingin, toh masih mengingat butiran kecil peluh menghias kening dan leher.

hari ini,
berdiri membersihkan tubuh di bawah pancuran air hangat
dengan pikiran berlari pada setiap ayunan gayung yang dengannya aku terguyur sejuk air.

hari ini, 
duduk bersandar pada jok mobil ayah, meluncur santai di jalanan sepi, tapi entah mengapa masih saja terbayang aku berkawan roda dua kesayangan melaju mengitari jalan sesuka hati.

hari ini,
seperti tiga hari lalu, mencoba menyudahi tunggu
di tiap penghujung pagi dan malam

untuk menyambung sedikit bahagia,
namun tak bisa.

hari ini, esok akan segera terbit,
tak juga terpejam, sadar bahwa aku sedang berlari dari gepengnya kasur, dinginnya air, roda dua kesayangan dan tunggu yang mulai liar menyiksa.
aku tak menjumpainya dalam nyata, namun ia datang mendekat dalam lelap,
aku tak mendapatinya dengan mata, sedang ia terus mengikuti kemana angan bersembunyi,

hari ini,
kuangkat bendera putih pada wajah takdir,
hingga tak usah lagi berlari menjauh tinggalkan nyata.

aku, mengangkat tangan, berdamai dengan takdir.

No comments:

Post a Comment