November 10, 2008

Learning form you

Just because I'm losing
Doesn't mean I'm lost
Doesn't mean I'll stop
Doesn't mean I would cross

Just because I'm hurting
Doesn't mean I'm hurt
Doesn't mean I didn't get
What I deserved
No better and no worse

I just got lost
Every river that I tried to cross
Every door I ever tried was locked
Ohhh and I'm...
Just waiting 'til the shine wears off

-Lost!, Cold Play-.

Selese tuh! udah lumayanlah headernya, gak lagi kedodoran kayak kemaren kan? :p. Lagi nungguin jam sebelas nih, jadwalnya menghadap yang Kuasa. Eh, salah ding, maksudnya menghadap dosen buat bimbingan (gak kok, tenang aja, gak bakalan kejadian kayak yang di jurusan Hukum UI, hehe! dosen disini mah spanneng mulu, senyum saja dipaksakan...).

mmm, crita2 ahh...! Semalem sempet blogwalking ni ke beberapa tempat. kebetulan sampe di blognya Adhitya Mulya, penulisnya Jomblo itu lho... (keren mampus tulisannya), trus nyangkut di Mbak Ninit, yang kayaknya istrinya Mas Adhitya deh?? (ni keren juga, gak nyampe' aku...), dan akhirnya kerasan di blognya Mbak Ruri (sudah Almarhum, pas oktober kemaren, ikut berduka cita buat keluarganya). Asiknya, disana aku nyadar banyak hal, ....bukan, bukan nyadar, apa ya...lebih tepatnya memetik, ya memetik banyak hal yang sangat berarti disaat2 sekarang.

ya, aku sempet baca ngurut postingan almarhumah, mulai awal (2003) sampe sekarang (agustus 2008). Merinding juga awalnya karena tau yang nulis sebenernya udah berpulang. Tapi lama2 aku belajar some kind of things like : keriangan, kemampuan berbaik sangka, kemampuan memaknai sesuatu, kesederhanaan, kreatifitas, optimisme, dan yang terakhir, ketulusan dalam tiap relationship yang beliau punya. Itu semua tercermin dari semua postingan yang ditulis. Hebat! aku pikir almarhumah adalah individu yang cukup hebat untuk ukuran seorang wanita.

aku juga nyadar bahwa ternyata di jaman sekarang masih ada sebuah hubungan cinta yang demikian tulus, sederhana. Gak berlebihan, tapi meyakinkan :).

Ya, mungkin aku sotoy juga sih, bisa2nya memberi penilaian seperti itu, tapi setidaknya ini bisa dilihat dari cara dia mendeskripsikan suaminya. lalu cara suaminya juga mendeskripsikan dia. Jujur, jadi miris lho ngebacanya...(kok jadi sensi??!!). One thing, aku kesentuh dengan satu puisi yang ditulis Mas Fanny, suaminya saat Mbak Ruri baru aja meninggal. Truly simple, tapi udah cukup bikin banyak orang mengerti.

Apa aku hanya sedang terlalu hanyut dalam permainan kata2? Owwhh, ndak kok. Tenang aja :), semuanya masih normal, semuanya masih ada dalam tataran logis, buatku.

Finally, aku pingin ngucapin selamat jalan Mbak Ruri!, menarilah riang di surga! dan, terimakasih buat Nurind juga yang udah ngebuat aku bisa ngelink ke tempat2 yang ditulis diatas :).

heh..!! sudah jam sebelas!!??!! got to go, see u!

No comments:

Post a Comment