Kursi roda membantunya berjalan ke kamar mandi. Melewati kamar tengah yang melenguh. Mendoakan jiwa suaminya bersama Lina, istri kedua.
--------------------------------------------
Demi melatih kecerdasan dan memaksimalkan peran, lahirlah Fiksi Mini pertama saya. Sepertinya kegiatan ini akan segera menjadi candu dan penawar untuk memecah kebuntuan imajinasi. Pendek saja. Semoga menghibur dan mampu 'berbicara'.
Terimakasih banyak untuk Mbak Miranda dan Mbak Titik yang sudah menginspirasi. Terimakasih juga untuk Mbak wi3nda yang sudah mengonteskan *bahasa apa ini?* Fiksi Mini di semesta blog.
Salam FiksiMini!
Salam FiksiMini!
Fiksi Mini karya Indira sdh Wienda catat sbg peserta. Terimakasih untuk partisipasinya
ReplyDeleteYes! Mari berfini ria...
ReplyDeleteBelum apa2 aku dah ketagihan Ind..
Sukses ya..
semoga sukses yaw untuk kontesnya
ReplyDeletesmngat
smoga menang
:D
keren
ReplyDeletesmoga menang yaw
dalam kontes fiksi ini
salam
makasih mbak Wienda :)
ReplyDeleteMbak TT. ngekor nih, asyik kayaknya, sukses jg ya mbak.. :D
darahbiroe dan antokcupu, makasih bos! :)
semoga menang ya?
ReplyDeleteterimakasih :)
ReplyDeleteFiksi Mini-nya Mantap...
ReplyDeletesemoga menang yaa..
salam kenal
http://ayahkuhebat.wordpress.com
akhirnya....jadi juga fiksi mini - nya
ReplyDeletebener banget In...fiksi mini bisa melatih imajinasi yang kadang lagi buntu.
yuk...kita berfini
istri yang shalihah
ReplyDeleteMaturnuwun semuanya,
ReplyDeleteMbak Mir, tp bisa bahaya mbak, ntar stuck d fikmin, berabe :P
Pak Narno, haha! iya, bagi lelaki :D
Mangstafff mbak. Mugo-mugo juara. Apik tenan iki
ReplyDeletesalam kenal
pgn nya sih dari fini ini bisa dikembangkan jd 1 cerpen..dimulai dr nulis fini yg bersambung...hehehehhe
ReplyDeleteSukses untuk kontesnya!
ReplyDeletewew,
ReplyDeletekeren!!!
moga menang yaaa ;)
Mbak Mir, iya nih, Fini adalah pembelaan buat kaum2 seret ide,haha! saya contohnya :D
ReplyDeleteAura Pelupa, tenkyu Om...
Ernita, maturnuwun... :)