January 21, 2011

Senyawa

Tidak ada yang istimewa, seharusnya.

Aku telah menjumpaimu tanpa rencana puluhan kali. Mataku kerap tak sengaja menangkapmu yang entah sedang apa mondar-mandir di ruangan yang sama. Kadang kau terlihat lumayan sibuk dengan beberapa lembar berkas ditangan kiri dan sebatang pena hitam di tangan kanan atau larut dalam suatu diskusi serius bersama beberapa orang  rekan kerja. Tapi tampaknya juga kau sukses membawahi waktu secara sempurna dengan hanya duduk santai di dapur kantor, menikmati segelas kopi hangat dan dua atau tiga lembar kecil tempe mendoan.

Puluhan kali itu pula, kita hanya saling tersenyum kecil sebagai syarat minimal basa-basi sosial. Itu saja. Selesai perkara.

Hingga entah pada pertemuan tak sengaja yang keberapa, partikel-partikel tak kasat mata yang beterbangan bebas di antara kita, bersenyawa. Ada sesuatu yang berloncatan, memercik, lalu sesekali menyilaukan, yang bahkan aku pun gagal menjadi paham. Gawatnya lagi, aktivitas persenyawaan itu tumbuh lebih cepat daripada ketangkasanku untuk segera mengerti dan menetapkan definisi tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam dapur inderaku.

Sedangkan kamu, tetap menjadi laki-laki beransel raksasa, dengan rambut acak-acakan, dan senyum tipis yang biasa saja.

Kita terus saja berpapasan. Aku selalu berada di ambang batas antara senang dan jantungan tiap kali jarak kita hanya selebar tiga jengkal telapak tangan. Dan kamu, tidak pernah tahu, aku kelabakan menerjemahkan ketidaktahuan yang kurang ajar dan menjengkelkan, seperti ini.

Ada sesuatu. Entah apa, tidak tahu bagaimana. Aku hanya merasa seperti gadis kecil yang baru saja belajar Matematika.

8 comments:

  1. Mbaaaak..., sedang mandeg ini blogku..., hihi!

    ReplyDelete
  2. "boleh kenal?"

    "sore-sore nge-teh brg seru juga mari kita bicarakan senyawa yang bertebaran itu"

    hehehehehehe

    ReplyDelete
  3. apakah laki-laki beransel raksasa itu benar-benar tidak tahu atau menutupi perasaan yang sama ??

    ReplyDelete
  4. Yath, baiiik :) semoga demikian juga denganmu ya... :)

    Raze, tuh udah launching lanjutannya, hihi! eniwei, makasih udah mampir :)

    ReplyDelete
  5. oalah..senyawa yang ini maksudnya! maklum udah jarang buka2 blog ibu petir, kebanyakan di kantor

    ReplyDelete
  6. Mbak Mir, ini nih ngopdar di Jogja ndak undang2... :(

    Windy, jangan terlalu serius, Jeung Windy, nanti kolaps lho otaknya :D

    ReplyDelete